Empat Jenis Manusia
oleh :
Elvin Nailana, S.H., M.H.
(disampaikan pada Kultum Rabu pada 27 September 2023)
Terdapat 4 golongan manusia menurut Imam Al Ghazali diantaranya yaitu :
1.Rojulun Yadri wa Yadri Annahu Yadri (Seseorang yang Tahu (berilmu), dan dia Tahu kalau dirinya Tahu)
Orang ini bisa disebut ‘Alim = Mengetahui. yang harus kita lakukan adalah Mengikutinya. Apalagi kalau kita masih termasuk dalam golongan orang yang awam . yang masih butuh banyak diajari . maka sudah seharusnya kita mencari orang yang seperti ini, duduk bersama dengannya akan menjadi pengobat hati.
Tanpa bermaksud menghujat yang lain, manusia jenis atau golongan ini merupakan golongan manusia yang paling baik. Sebab, orang yang tahu bahwa dirinya mengetahui merupakan perilaku orang pintar, memiliki kemapanan ilmu. Dan dia mengetahui bahwa ilmu yang didapat harus benar-benar dimanfaatkan untuk umat. Jika menyebut suatu golongan yang terdapat dalam masyarakat Indonesia, maka ulama dan para kyai termasuk golongan ini. Ulama dalam hal ini benar-benar ulama yang memiliki kedalaman pengetahuan (ilmu) dan ilmu ini benar-benar menjadikannya dekat dan takut kepada Allah serta mengajarkan kebaikan, menentang permusuhan. Terhadap golongan pertama ini, kita harus mengikuti, menghormati,dan meneladaninya dalam kehidupan sosial, politik, agama dan lainnya.
2.Rojulun Yadri wa Laa Yadri Annahu Yadri (Seseorang yang Tahu (berilmu), tapi dia Tidak Tahu kalau dirinya Tahu)
Golongan kedua ini sering kita jumpai dalam kehidupan bermasyarakat. Bahwa orang ini sebenarnya memiliki potensi atau kemapanan ilmu, akan tetapi tidak menyadari atau mengoptimalkannya untuk keperluan umat. Sehingga, orang pada golongan ini dianalogikan bak “macan tidur”. Ibaratkan orang yang tengah tertidur, sikap kita kepadanya adalah membangunkannya. Pada tipe manusia ini ia memiliki ilmu dan kecakapan, tapi dia tidak pernah menyadari kalau dirinya memiliki ilmu dan kecakapan. Manusia jenis ini sering kita jumpai di sekeliling kita. Terkadang kita menemukan orang yang sebenarnya memiliki potensi yang luar biasa, tapi ia tidak tahu kalau memiliki potensi. Karena keberadaan dia seakan tidak berguna, selama dia belum tersadar akan potensinya, manusia ini sukses di dunia tapi rugi di akhirat.
3.Rojulun Laa Yadri wa Yadri Annahu Laa Yadri (orang yang tidak tahu dan mengetahui bahwa ia tidak tahu)
Secara singkat dan sederhana, golongan manusia ketiga ini adalah mereka yang sedang dalam proses mencari ilmu. Artinya, mencari ilmu orang disini lebih kepada berangkat dari sesuatu yang tidak diketahui akan tetapi ia berusaha keras untuk mengetahuinya. Menurut Imam Ghazali, jenis manusia ini masih tergolong baik. Sebab, ini jenis manusia yang bisa menyadari kekurangannnya. Jadi, golongan ini bisa dikatakan belum memiliki kapasitas ilmu yang memadai, akan tetapi dia tahu dan menyadari fakta tersebut sehingga ia berusaha keras untuk belajar dan mengejar ketertinggalan. Jenis manusia ini ia bisa menyadari kekurangannnya. Ia bisa mengintropeksi dirinya dan bisa menempatkan dirinya di tempat yang sepantasnya. Karena dia tahu dirinya tidak berilmu, maka dia belajar. Dengan belajar itu, sangat diharapkan suatu saat dia bisa berilmu dan tahu kalau dirinya berilmu. Manusia seperti ini sengsara di dunia tapi bahagia di akhirat.
4.Keempat, Rojulun Laa Yadri wa Laa Yadri Annahu Laa Yadri (orang yang tidak tahu dan tidak mengetahui bahwa ia tidak tahu)
Menurut Imam Ghazali, ini adalah jenis manusia yang paling buruk. Jenis manusia yang selalu merasa mengerti, selalu merasa tahu, selalu merasa memiliki ilmu, padahal ia tidak tahu apa-apa. Repotnya manusia jenis seperti ini susah disadarkan, kalau diingatkan ia akan membantah sebaba ia merasa tahu atau merasa lebih tahu. Jenis manusia seperti ini, paling susah dicari kebaikannya.